Kembali Ke Berita
Sigi - Rabu, 03 September 2025, Sebuah langkah penting dalam upaya memperkuat demokrasi inklusif di Kabupaten Sigi dilakukan oleh Edwin Bertonimus, S.T., Kepala Bidang Politik Dalam Negeri pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sigi. Edwin yang juga menjadi Reformer dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV Tahun 2025 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Makassar, hari ini melakukan konsultasi langsung dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Drs. Nuim Hayat, M.M., selaku mentor dalam program kepemimpinan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Edwin memaparkan Rencana Aksi Perubahan berjudul “SIGI BERDAYA: Sinergi Inklusi Bangun Demokrasi Bersama Adat dan Budaya”. Gagasan ini lahir dari kesadaran akan kesenjangan antara forum formal demokrasi yang selama ini cenderung elitis dengan mekanisme adat lokal Libu Ada yang inklusif dan diakui secara hukum melalui Perda Sigi Nomor 15 Tahun 2014.
Melalui
aksi perubahan ini, Edwin menekankan pentingnya integrasi kearifan lokal dan
forum formal untuk mendorong partisipasi bermakna masyarakat, khususnya
kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan
masyarakat adat. Program tersebut juga mengusung inovasi berupa:
- Pembentukan Pendamping Demokrasi Ngata sebagai fasilitator komunitas,
- Penguatan peran perempuan adat (tina ngata) dalam forum,
- Pengembangan platform digital sederhana untuk transparansi, serta
- Pembentukan Lingkar Adat dan Demokrasi di desa percontohan.
Sekda Sigi, Nuim Hayat, mengapresiasi gagasan ini dan menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan iklim politik yang stabil, partisipatif, dan berkelanjutan. Menurutnya, integrasi forum formal dan adat akan menjadi model demokrasi khas Sigi yang mampu mencegah konflik sekaligus memperkuat legitimasi pemerintahan daerah.
Sebagai
bagian dari milestone, pada tahun 2025 akan dimulai dengan uji coba platform
digital dan pelaksanaan Lingkar Adat dan Demokrasi di tiga desa
percontohan. Selanjutnya, program ini ditargetkan meluas ke seluruh desa di
Kabupaten Sigi hingga tahun 2029.
Dengan dukungan mentor sekaligus Sekda Sigi, diharapkan program “SIGI BERDAYA” tidak hanya menjadi produk akademis PKA, tetapi juga warisan kebijakan nyata yang mampu memperkokoh demokrasi berbasis adat dan budaya lokal di Sigi.
